Film terbaru Christopher Nolan yang ditunggu-tunggu, Oppenheimer, ditayangkan perdana di teater Odeon Luxe, London, pada Kamis malam (13/7/23, waktu Amerika Serikat). Namun para pemeran Oppenheimer—di antaranya Cillian Murphy, Emily Blunt, Matt Damon, dan Florence Pugh—hanya "mampir" ke red carpet dan tidak masuk ke dalam teater untuk menyaksikan film yang mereka bintangi. Pasalnya pada malam itu, aksi mogok yang diprakarsai oleh Screen Actors Guild (SAG) resmi dimulai.
Melansir Deadline, Emily Blunt yang berperan sebagai Kitty Oppenheimer menyatakan dukungannya untuk aksi mogok ini ketika diwawancara di red carpet. "Saat ini kami hanya berharap agar semuanya mendapat kesepakatan yang adil dan kami hadir untuk merayakan film ini. Kalau (SAG) mengumumkan strike, kami akan pergi dari sini bersama-sama," ucapnya.
Setelah para aktor dan aktris berpose di red carpet, mereka benar-benar meninggalkan lokasi penayangan perdana. Tapi premiere Oppenheimer tetap berjalan mulus, bahkan Christopher Nolan menyatakan dukungannya terhadap aksi mogok tersebut. Ketika berpidato di panggung, Nolan mengapresiasi kerja keras para pemeran. Ia lalu mengatakan, "Kalian melihat mereka tadi di red carpet. Sayangnya, mereka pergi untuk menulis papan aksi." Ucapan Nolan ini langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dari audiens yang hadir malam itu.
Sekilas Tentang Aksi Mogok SAG
Aksi mogok ini diprakarsai oleh Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), yaitu serikat yang mewadahi para aktor dan aktris. Keputusan untuk melakukan mogok dibuat setelah SAG gagal meraih kesepakatan dengan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) yang mewakili 6 studio besar yaitu Netflix, Amazon, Apple, Disney, Warner Bros Discovery, NBC Universal, Paramount Plus, dan Sony. Aksi ini akan dimulai pada hari Jumat (14/7/23) di kantor pusat Netflix, lalu berlanjut ke Paramount, Warner Bros, dan Disney.
SAG menuntut beberapa hal, salah satunya yaitu pembagian keuntungan yang lebih adil bagi para aktor. Sebab sejak adanya layanan streaming, hitung-hitungan profit bagi aktor menjadi tidak transparan. Hal ini mempengaruhi kelayakan hidup ribuan aktor dan aktris yang tidak seberuntung kolega mereka yang dianggap sebagai A-list. Selain itu, SAG juga ingin agar ada jaminan bahwa wajah dan suara para aktor tidak akan tergantikan oleh kecerdasan buatan.
Sementara itu, dikutip dari NPR, CEO Disney, Bob Iger mengatakan bahwa tuntutan dari SAG tidak realistis, sebab industri perfilman dan televisi masih dalam proses pemulihan sehabis dihantam pandemi. AMPTP pun menyayangkan keputusan SAG untuk melakukan mogok, karena aksi ini akan menyebabkan disrupsi dan secara otomatis mempengaruhi penghidupan orang-orang yang bekerja di industri ini.
Sebelum SAG memutuskan untuk melakukan mogok, para penulis di Hollywood yang tergabung ke dalam serikat Writers Guild of America (WAG) sudah terlebih dahulu melakukan mogok sejak Mei 2023. Dengan adanya mogok dari para aktor, hal ini semakin menunjukkan bahwa Hollywood sedang tidak baik-baik saja.