Hari Sabtu (15/8/203) di pantai utara kota Jakarta kebanjiran nada-nada istimewa. Menyambung alunan pop penuh realita, yang hadir ketika sore menjelang, sinar mentari khas petang justru terpancar sekali lagi selepas senja, berkat kehadiran SORE yang sesungguhnya.
Terangkum ke dalam acara Indofood presents CXO Live on Stage, SORE yang mengusung hamparan musik Indonesiana Rock Revival sukses tampil sebagai pembeda. Band kidal yang kini digawangi trio: Ade Paloh (Vokal-Gitar), Awan Garnida (Bass-Vokal), dan Bemby Gusti (Drum-Vokal) ini pun sukses mengajak ribuan audiens di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, untuk menyanyikan lagu-lagu sarat makna mereka dengan lantang.
Sore di CXO Media Live on Stage/ Foto: CXO Media |
Walhasil, nuansa sore hari—yang jauh berbeda dengan senja di panggung CXO Media Live on Stage terasa lebih panjang dan saru, sambil konsisten menyentuh dasar hati berkat 10 nomor pilihan yang SORE sajikan. Membuka penampilan dengan tembang daur ulang "Jawab Nurani" gubahan maestro Fariz RM dan TransS (1981), SORE resmi menghidupkan malam dengan bebunyian khas yang memuat pesan-pesan luhur di antara nada dan liriknya.
Sebagai pembuka, lagu energik barusan—yang tampak berusia jauh lebih tua daripada rerata umur para penontonnya—cukup membuktikan bahwa SORE dan lagunya yang tidak lagi muda masih relevan dan sama menyenangkan.
Melanjutkan hentak nostalgik dari nomor pembuka, SORE lantas membawakan satu karya anyar "Maka Terjadilah Sekilas Kisah Murah" dari album Quo Vadis, SORE? yang baru dirilis awal tahun 2023 lalu. SORE yang telah "gandeng" sedari usia belia lalu kompak memamerkan cerita-cerita kuat dari masa lampaunya, yang tertuang melalui lantunan "Lihat" juga "Merintih Perih", lengkap dengan tiupan merdu ala Ade Paloh, selagi menyelipkan satu nomor klasik, "Pergi Tanpa Pesan" di tengah jalan yang aduhai.
"Ade" Firza Paloh Meniupkan Nyawa SORE di CXO Media Live on Stage/ Foto: CXO Media |
Setelahnya, belaian nada-nada SORE kian menyeruak berkat tembang sensual "Karolina", yang dominan memimpin nyanyi bersama, walau disambung narasi gagah dari Parmin dan Anna di lagu "Vrijeman".
Tanpa membuang waktu , duo nomor Ports of Lima tersebut langsung disusul "No Fruits For Today" dan kemudian "Etalase", yang menurut pengakuan Awan, "jarang sekali dibawakan di panggung-panggung lainnya," hingga sempat menguatkan tuduhan bahwa SORE adalah sebuah band Jazz.
Sementara pada akhir pertunjukan, SORE yang baru saja loncat dari panggung musik di museum tengah kota segera memungkas aksinya melalui "Sssst..." yang fenomenal. Di saat para penikmat mengira penampilan mereka telah benar-benar usai—karena SORE telah berpose bersama crowd, band yang kini di-support Gilang Pramoedya (G-Pluck) itu justru menghantarkan "Setengah 5" sebagai encore, yang tidak pernah setengah-setengah menghidup-matikan para pendengarnya.
Tulisan di setlist hanya sebatas formalitas, sedangkan SORE selalu bersenang-ria/Foto: CXO Media |