Setelah merilis dua single yaitu "Apa Mungkin" dan "Masa Sepi", Bernadya akhirnya meluncurkan EP pertamanya yang diberi judul Terlintas, pada Jumat (23/06/23). Mini album yang dirilis di bawah naungan JUNI Records ini berisi total 5 lagu, dengan 3 lagu baru yaitu "Terlintas", "Sinyal-Sinyal", dan "Satu Bulan".
Dalam menggarap Terlintas, Bernadya turut menggandeng Rendy Pandugo sebagai music producer beserta Lafa Pratomo sebagai produser untuk lagu "Masa Sepi". Melalui EP ini, Bernadya berhasil membuktikan dirinya sebagai promising young musician yang layak untuk diperhitungkan.
Seperti judulnya, Terlintas bercerita tentang isi hati dan berbagai pertanyaan yang terlintas di kepala Bernadya. Meski tema percintaan sangat mendominasi, tapi Bernadya berhasil mengekspresikannya melalui lirik dan musik yang hangat sekaligus elegan. Dalam focus track "Terlintas", Bernadya bertanya apakah semua orang termasuk dirinya akan mendapatkan akhir yang bahagia.
Mendambakan kisah cinta yang berakhir bahagia mungkin terdengar klise dan melankolis, namun dalam lagu ini Bernadya menyisipkan pertanyaan reflektif mengenai "akhir" yang lebih luas. Ia bernyanyi, "Akankah semua yang bernyawa/berpisah dan saling melupa."
"Alasan aku memilih Terlintas menjadi salah satu focus track adalah ini sebuah rangkuman yang mewakili lagu-lagu di dalam mini album ini yang kurang lebih berisi tentang pertanyaan dan hasil overthinking mengenai apa pun sebelum aku tidur. Yang pasti lega dirilis dan nggak sabar untuk orang-orang dengar," ungkap Bernadya dalam rilis yang diterima oleh CXO Media.
Pertanyaan yang dimunculkan Bernadya dalam lagu-lagunya adalah pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh waktu, mengingatkan kita bahwa terkadang tak ada resolusi yang memuaskan baik dalam kisah cinta ataupun kehidupan. Hal ini juga terekspresikan melalui lagu "Apa Mungkin", yang liriknya berbunyi "Arungi malam/Terjaga kala semua t'lah terbenam/Berkaca, bertanya, apa ku buat salah?/Kalaupun iya, apa?"
Selain lirik yang cukup dewasa, Bernadya juga mampu menghasilkan musik yang nyaman dan hangat untuk didengar. Dalam bernyanyi, Bernadya terdengar effortless. Ia bukan tipe penyanyi yang melakukan banyak trik atau memamerkan power demi membuktikan skill vokal. Suara Bernadya yang lembut, ditambah alunan gitar akustik yang menyatu dengan pas bersama vokalnya, membuat lagu-lagu dalam EP ini terasa seperti kehangatan yang kita butuhkan di kala malam terasa dingin.
Terlintas menggambarkan momen ketika pikiran kita menolak untuk tidur meski badan sudah terasa lelap. Ketika malam terasa panjang, lagu-lagu dari Bernadya sangat cocok untuk menemani kita yang tenggelam dalam pikiran dan pertanyaan yang belum terjawab. Lewat EP ini, Bernadya seakan ingin menunjukkan bahwa karya-karyanya selanjutnya layak untuk dinantikan. Dan ia berhasil membuktikannya. Terlintas sudah bisa didengar di berbagai platform musik digital.