Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya tidak pernah gagal meninggalkan kesan mendalam bagi para pelancongnya. Meski tidak sepopuler Jakarta, Surabaya memiliki pesonanya tersendiri sebagai sebuah kota. Mulai dari wisatanya, kulinernya, hingga masyarakat yang multi-pluralisme ada di kota ini.
Dalam artikel sebelumnya, saya telah memberikan beberapa rekomendasi tempat yang bisa kamu kunjungi saat berada di Surabaya setidaknya 12 jam. Nah bagi kamu yang juga ingin berkunjung di Kota Pahlawan ini dalam kurun waktu 12 jam atau malah kurang dari itu, saya memiliki rekomendasi lainnya yang bisa kamu kunjungi. Yuk, simak di bawah ini.
Masjid Muhammad Cheng Hoo/ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
1. Masjid Muhammad Cheng Hoo
Destinasi yang menurut saya harus kamu kunjungi adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo. Berada di dalam Sekolah Islam dengan nama yang sama, masjid yang terbilang cukup kecil ini meninggalkan kesan aksen Tiongkok yang kental. Berlatar merah, hijau, dan kuning, dilengkapi dengan kubahnya yang berbentuk pagoda tiga tingkat, membuat siapa pun pasti tidak menyadari bahwa bangunan ini adalah sebuah masjid.
Meski begitu, masjid Muhammad Cheng Hoo layak untuk kamu kunjungi di sela-sela kunjungan singkatmu ke Surabaya. Bagi kamu yang belum tahu, Cheng Ho atau Zheng He, adalah seorang penjelajah asal dataran Tiongkok yang pernah singgah di Indonesia antara tahun 1405-1433. Pengaruh Cheng Hoo di Nusatara pada saat itu cukup luas dari Semenanjung Malaya, Sumatera, hingga Jawa. Selain Jawa Tengah, Cheng Hoo juga memiliki pengaruhnya di Surabaya terutama secara agama.
Interior masjid penuh dengan nuansa merah, kuning, dan hijau khas Tiongkok./ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
Walau ia berasal dari Tiongkok, Cheng Ho merupakan muslim yang taat. Selain bepergian untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Nusantara, ia juga menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Tak heran, sosoknya menjadi panutan para umat muslim yang ada di Indonesia dan selain Surabaya ada beberapa daerah lainnya yang membangun masjid dengan nama serupa yakni Semarang, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, Palembang, dan Batam.
Bodrie 1934 Cafe & Studio./ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
2. Bodrie 1934 Cafe & Studio
Setelah jalan-jalan seharian di Kota Surabaya, belum lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kopi di sini. Salah satu tempat yang saya pilih adalah Bodrie 1934 Cafe & Studio. Yang membuatnya berbeda dari toko kopi lainnya adalah bangunan yang digunakan sebagai toko kopi tersebut. Bangunan ini adalah sebuah rumah yang saat masa penjajahan Belanda ditempati oleh seorang saudagar dan pengusaha Real Estate bernama Tiedeman & Van Kerchem.
Mereka merupakan saudagar yang memiliki perkebunan gula, kopi, teh, dan masih banyak lagi. Namun karena peralihan masa penjajahan dan kemerdekaan Indonesia, usaha mereka pun harus gulung tikar dan mulai mencoba memulai usaha lainnya seperti real estate hingga tahun 1950.
Ambience rumah Belanda masih terasa dan tidak dihilangkan./ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
Bicara soal menu di kafe ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kopi-kopi lainnya, namun mereka punya signature minuman Kopi Seger. Kopi ini terbuat dari espresso yang dicampur dengan soda dan perasan lemon yang di atasnya ditaburi biji kopi. Secara rasa, sebenarnya saya tidak terlalu cocok. Namun bagi kamu pecinta kopi dan suka dengan rasa yang unik, kopi ini layak dicoba.
Sate Klopo Ondomohen Bu Asih/ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
3. Sate Klopo Ondomohen Bu Asih
Ya, bukan ke Surabaya kalau kamu tidak mampir ke Sate Klopo Ondomohen Bu Asih. Menu andalan sate sapi dengan lemak yang dicampur saus kacang dan bawang, ditambah taburan serundeng kelapa yang gurih, membuat makanan ini wajib kamu coba. Berbeda dengan sate yang sering kita cicipi, Sate Klopo dibakar dengan bumbu khusus dan menimbulkan rasa gurih, aroma kelapa dari serundeng pun menambah cita rasanya.
Sate Klopo Ondomohen/ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
Tapi bagi kamu yang ingin mengunjungi Sate Klopo, ia hanya brada di Jalan Ondomohen ya, tidak ada lagi di tempat lain. Secara harga, sebenarnya sate ini cukup pricey yakni seharga Rp36 ribu untuk 1 porsi atau 10 tusuk sate sapi dengan lemak. Bagi kamu yang suka dengan menu unik, kamu bisa memesan menu lainnya, seperti sate sumsum atau sate otot. Oh ya, hindari jam makan siang dan makan malam ya jika ingin berkunjung ke sini, karena tempatnya cukup kecil, kamu mungkin harus mengantre atau bila nyaman, kamu bisa bergabung dengan meja pengunjung lainnya.
Jalan Tunjungan, Surabaya/ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
4. Jalan Tunjungan dan Toko Kopi Padma
Jalan kaki sedikit sekitar 1,5 KM dari Jalan Ondomohen, kamu sampai di Jalan Tunjungan. Jalanan protokol kota Surabaya ini bisa menjadi pilihanmu untuk bersantai sebelum menunggu waktu pulang ke tempat asalmu setelah seharian berpetualang di Surabaya. Pedestrian Jalan Tunjungan cukup nyaman dan ramah pejalan kaki.
Kalau kamu pergi saat malam hari, lampu-lampu jalanan sepanjang jalan ini bisa jadi spot foto menarik lho. Di sepanjang jalan atau sekitar jalan ini juga ada beberapa toko oleh-oleh khas Surabaya yang bisa kamu beli sebelum pulang. Setelah lelah berjalan, jangan lupa mampir ke Toko Kopi Padma yang ada di pinggir pedestrian Jalan Tunjungan.
Toko Kopi Padma Tjantik./ Foto: CXO Media - Dian Rosalina |
Perpaduan arsitektur bangunan lama ala Belanda di bagian depan dan belakangnya, dan industrialis modern di bagian indoor dan outdoor membuat kafe ini memiliki ciri khasnya sendiri. Jika kamu berkunjung ke sini, cobalah pesan Kopi Irish yang menjadi signature mereka ya.
Nah itulah beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi selama kamu berlibur di Surabaya dan tak lebih dari 12 jam saja. Waktu yang sempit bukan menjadi alasan kamu tidak bisa mendapatkan hiburan atau berpetualang. Bagi kamu yang belum sempat berlibur atau cuti tahun kemarin, artikel ini mungkin bisa menjadi rekomendasi tempat wisata yang bisa kamu kunjungi saat bertandang ke Surabaya.