Setelah diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2022, pekan raya seni Art Jakarta Gardens kini kembali hadir di Hutan Kota Plataran, pada tanggal 7 - 13 Februari mendatang. Tingginya antusiasme dan respons positif dari masyarakat, galeri seni, kolektor, serta seniman terhadap Art Jakarta Gardens tahun lalu membuat Art Jakarta selaku penyelenggara memutuskan untuk kembali mengadakan acara tersebut di tahun ini. Berbeda dengan Art Jakarta yang biasanya digelar di JCC Senayan, Art Jakarta Gardens berfokus pada galeri seni lokal dan karya seni yang bisa dinikmati di ruang terbuka atau ruang publik.
Ide awal dari Art Jakarta Gardens sendiri adalah untuk memberikan suasana baru untuk pameran seni rupa, agar publik bisa menikmatinya di ruang terbuka. "Cita-cita kami sebenarnya mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan untuk melihat bahwa sepantasnya ruang publik di kota punya karya seni yang bisa dinikmati oleh publik," ucap Enin Supriyanto selaku artistic director Art Jakarta pada saat jumpa pers di Artotel Mangkuluhur, Kamis (26/1).
Selama pameran, pengunjung dapat menjelajahi kombinasi presentasi karya seni rupa dalam dan luar ruang dalam bentuk patung, instalasi, dan objek dua dimensi. Pengunjung juga bisa mengunjungi Sculpture Garden yang akan menampilkan karya seni patung dari berbagai seniman di antaranya Adi Gunawan, Darbotz, Nyoman Nuarta, dan Ashley Bickerton. Ada 22 galeri ternama yang berpartisipasi dalam Art Jakarta Gardens tahun ini; seperti ArtSociates dari Bandung, RUCI Art Space dari Jakarta, STEM Projects dari Yogyakarta, dan masih banyak lagi. Meski Art Jakarta Gardens memberi ruang untuk galeri lokal, tahun ini ada 1 galeri internasional yang turut berpartisipasi yaitu A+ Works of Art dari Kuala Lumpur.
Jumpa pers Jakarta Art Gardens bersama Enin Supriyanto (Art Jakarta), Tom Tandio (Art Jakarta), dan William (Bibit)/ Foto: Hani Indita |
Ada beberapa karya yang menjadi sorotan tahun ini dan akan dipamerkan dalam Special Presentation. Salah satunya yaitu The Light of Journey karya FX Harsono yang bertempat di ruang khusus hasil rancangan this/PLAY dan dipersembahkan oleh Bibit. Selain itu, ada juga Digital Nativ yang akan mempresentasikan Aquifer yang mengangkat isu air tanah Jakarta, dengan dukungan iForte. Kemudian, ada juga kolaborasi antara Gaspack dengan Abenk Alter yang akan menggelar aktivasi NFT. Sementara itu, Casion juga akan memamerkan pencatu daya mobil listrik hasil kolaborasi dengan beberapa seniman.
Selain menggelar pameran seni, Art Jakarta Gardens tahun ini juga mencoba untuk menjangkau lebih banyak anak muda melalui public program yang lebih bervariasi. Pengunjung bisa menikmati art performance yang melibatkan berbagai seniman seperti Monica Hapsari, Ishvara Devati, Kurt Peterson, dan masih banyak lagi. Selain itu, pengunjung juga bisa mengikuti pottery workshop yang dipandu oleh Kandura Studio.
Namun program publik yang istimewa tahun ini adalah pertunjukan musik yang dipersembahkan oleh Sofar Sounds Jakarta. Sofar Sounds Jakarta adalah bagian dari platform yang mengimajinasikan kembali live music melalui pertunjukan rahasia yang terkurasi untuk ditampilkan dalam latar yang hangat, dan telah terselenggara di lebih dari 350 kota di seluruh dunia. Kali ini, pertunjukan musik istimewa tersebut akan diumumkan hanya dalam gelaran Art Jakarta Gardens.
Untuk mengunjungi Art Jakarta Gardens, pengunjung bisa membeli tiket seharga Rp150 ribu melalui website resmiĀ Art Jakarta atau melalui tix.id. Sampai jumpa di Art Jakarta Gardens!