Timo Tjahjanto sudah mengukuhkan namanya sebagai salah satu sutradara terbaik Indonesia, khususnya di dunia horor dan action. Eksplorasinya dalam kedua genre film tersebut memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Itulah kenapa namanya masuk sebagai bagian dari program Netflix Indonesia bertajuk "Waktu Netflix Indonesia" dengan persembahan film The Big 4.
Dari namanya saja, film ini sudah menjanjikan sesuatu yang "big" dengan barisan nama pemeran utamanya, seperti Abimana Aryasatya, Putri Marino, dan Lutesha. Terlihat sangat menjanjikan, dan memang berhasil menyuguhkan film yang fun sekaligus seru dalam satu paket lengkap.
Action Brutal Memuaskan
The Big 4 bercerita tentang empat saudara dengan status pembunuh bayaran yang harus kembali beraksi setelah pensiun dini untuk mencari tahu siapa pembunuh bapak mereka. Secara premis cerita memang sederhana. Apalagi saat dibandingkan dengan film action bertema revenge yang sudah sering saya tonton. Tapi yang lebih menarik di sini adalah bagaimana Timo berhasil memberikan action yang brutal. Mungkin atas terkesan cukup disturbing, tapi ya itulah inti dari film action, bukan?
Kalau bicara soal kebrutalan film yang dilahirkan oleh Timo, kita sudah tidak perlu meragukannya lagi. Berbagai ledakan, ribuan peluru yang ditembakkan, dan adegan berantem dengan tangan kosong memenuhi layar sepanjang waktu tanpa kenal lelah. Kita disuguhkan bagaimana imajinasi Timo dalam menciptakan film action sesuai dengan apa yang ada di bayangannya, tapi tetap mampu memuaskan para penonton, termasuk saya sendiri.
Kuatnya Unsur Humor
Film-film ciptaan Timo memang overall berada di fase serius sehingga tidak ada kesempatan bagi kita untuk tertawa. Untungnya, The Big 4 memberikan unsur humor yang cukup kuat. Berbagai dialog, tingkah lucu, dan kejutan di tengah-tengah film-khususnya yang dilakukan Lutesha-membawa angin segar tersendiri.
Harus diakui bahwa film action yang didukung unsur humor terkadang akan terasa cringe. Sebenarnya rasa cringe itu muncul di dalam The Big 4. Namun tidak menjadi suatu hal yang berpengaruh. Masih dalam batas wajar hingga membuat kita tetap nyaman menonton film ini. Malah, ada beberapa humor yang terasa tepat. Tentunya harus berterima kasih berkat peran yang dimainkan Arie Kriting dan Kristo Immanuel.
Kekayaan Karakter
Film action lebih sering fokus kepada satu karakter utamanya saja. Namun The Big 4 berhasil memberikan kekayaan karakter dari masing-masing peran di dalamnya. Dari lima karakter utama dengan sifat berbeda-beda, sosok bapak yang terlihat sangat mengayomi hingga membekas di pikiran, dan penjahat utama yang flamboyan.
Kelebihan ini membuat tidak ada rasa bosan selama 2,5 jam menonton film ini. Malah terasa sebentar. Tiba-tiba filmnya sudah habis. Tentunya efek ini bisa saya dapatkan karena memang merasa enjoy sepanjang film.
Franchise Menjanjikan
Sayangnya, masih ada beberapa plot hole dengan ending yang menggantung dari The Big 4. Melihat bagaimana film ini berakhir, sudah seharusnya akan ada sekuel yang pasti lebih seru dengan tambahan satu sosok aktris wanita Indonesia ternama.
Dari apa yang sudah dilakukan Timo beserta para cast di dalam The Big 4, sudah seharusnya film ini dapat menjadi tonggak penting kepada dunia tentang bagaimana jika film Indonesia bisa digarap secara serius dan matang serta cerita yang kaya. Apalagi pencapaian terbaru film ini adalah masuk ke dalam 5 besar Top Movies Netflix Worldwide. Sekaligus membuktikan bahwa program "Waktu Netflix Indonesia" sudah terbukti tepat berkat fondasi yang diciptakan oleh The Big 4.
(tim/DIR)