Tenggelam dalam ingar bingar konser adalah salah satu obat terampuh untuk mengobati kenestapaan tak apa hidup penuh musibah, yang penting bisa menonton band kesukaan. Bagi beberapa orang, menonton konser musisi idola adalah pengalaman yang khidmat, tak kurang dari sebuah bentuk ibadah yang spiritual. Oleh sebab itu, di kepala kita semua pasti ada nama-nama musisi (entah band, penyanyi, atau grup orkestra) yang pertunjukannya wajib disaksikan setidaknya sekali seumur hidup.
Sayangnya, tak semua keinginan kita di hidup ini bisa terwujud, termasuk menonton musisi favorit. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena mereka belum dilirik promotor, grup musiknya terlanjur bubar, personilnya sudah meninggal dunia, dan lain sebagainya. Namun kembalinya era festival musik pasca pandemi membuat banyak orang berandai-andai, siapa lagi musisi lokal atau mancanegara yang akan mendadak konser di Indonesia.
Mungkin suatu saat saat konser impian kita akan terwujud, mungkin juga tidak. Tapi, tak ada salahnya untuk berharap. Barangkali, ada promotor yang kebetulan membaca tulisan ini dan berbaik hati mau mewujudkannya. Berikut adalah deretan musisi yang masuk ke dalam bucket list tim editorial CXO Media!
Tasya, Writer
Bloc Party
Saya pertama kali berkenalan dengan Bloc Party melalui lagu mereka yang berjudul So Here We Are. Perkenalan pertama ini menuntun saya kepada lagu-lagu mereka yang lainnya-yang menurut saya membuat Bloc Party layak mendapatkan titel sebagai salah satu band rock terbaik era 2000an. Sebenarnya, band ini sudah pernah konser di Indonesia pada tahun 2013, tapi sayangnya waktu itu saya belum sepenuhnya mengeksplor lagu-lagu mereka. Ditambah lagi, tahun 2013 saya masih duduk di kelas 3 SMP alias belum punya cukup uang untuk beli tiket konser, apalagi konser musisi luar negeri. Sekarang di usia saya yang sebentar lagi menginjak seperempat abad, keinginan terbesar saya adalah melihat mereka membawakan seluruh track dari album Silent Alarm dan berjingkrak-jingkrak mengikuti irama.
Timotius, Editor
Nine Inch Nails
Sebenarnya banyak banget band dan musisi yang pengen saya tonton. Tapi jika disuruh memilih salah satu, maka saya pengen banget nonton Nine Inch Nails. Band yang dipimpin Trent Reznor ini selalu memberikan kualitas sound yang gila sehingga tidak bakal bikin mengecewakan. Tapi di luar itu, performance lighting Nine Inch Nails sudah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan teknologi dan skema lighting Nine Inch Nails jauh lebih maju dibandingkan zaman ini. Melihat betapa keren konser-konser mereka di YouTube, semoga Trent Reznor dkk mau datang ke Indonesia.
Almer, Editor
Daft Punk
Soal wishlist yang tak mungkin tercapai, banyak sekali band atau musisi yang ingin saya saksikan penampilan langsungnya. Sebut saja penampilan mindblowing Talking Heads pada tahun 1980 ini, atau bagaimana David Bowie membawakan "Moonage Daydream" seperti ini. Penampilan Touche Amore juga rasanya akan sulit saya saksikan mengingat pengalaman buruk mereka ketika tur di Indonesia sepuluh tahun lalu. Jika berandai-andai, pilihan saya soal konser yang sepertinya tak mungkin disaksikan jatuh pada Daft Punk. Saat mereka masih aktif, sering sekali terdengar rumor bahwa mereka akan tur ke Indonesia, yang semuanya tidak berhasil kejadian. Karena alasan sesimpel nostalgia, saya ingin sekali mendapat kesempatan menyaksikan Daft Punk di stage piramid mereka, dengan visualisasi neon yang sleek dan megah. Hingga sekarang, Daft Punk masih memiliki a sense of coolness yang belum bisa disamai siapa pun. It's Daft Punk's world, we're just living in it.
Rolland, Audio Editor
Green Day
Sebagai salah satu band yang menemani saya tumbuh dewasa, Green Day adalah band yang ingin sekali saya tonton konsernya. Saya terpukau oleh Green Day semenjak saya mendengar keseluruhan album American Idiot. Album bertemakan opera-rock tersebut memiliki storytelling dan songwriting yang apik dan membuat album tersebut sangat spesial di hati saya. Lagu-lagu dari album Dookie dan 21st Century Breakdown juga merupakan lagu-lagu yang membuat saya tak kuasa menahan keinginan untuk menyaksikan live performance mereka.
Iyas, Editor in Chief
Teamlo
Mari kita abaikan sejenak hak cipta karena saya yakin pada jamannya, para musisi bangga ketika lagu mereka dimainkan oleh sebuah band lawak, Teamlo. Dimainkan di sini artinya adalah penggantian lirik menjadi lucu. Contohnya, Teamlo berhasil memparodikan ST-12 yang bunyinya "cari pacar lagi" menjadi "cari pacar lakik". Andai saya Masih SMP, mungkin saya meluncur ke De-rings Trans TV untuk menyaksikan mereka.
Dian, Editor
BTS
Ya, sebagai seorang ARMY, jujur saja, saya tidak pernah datang ke konser BTS. Padahal saat tahun 2018, BTS sempat konser di Indonesia dan saya melewatkan kesempatan bertemu mereka. Tapi mau bagaimana lagi, pilihan saya antara menonton konser atau pergi ke Korea. Akhirnya saya lebih memilih pergi ke Korea, walau ujungnya tidak bertemu dengan mereka juga. Setelah mereka lebih terkenal seperti saat ini, kesempatan saya semakin sulit karena harus menunggu mereka lebih lama. Sedih memang, tapi saya harap saya bisa menonton mereka suatu hari nanti.