Franchise detektif Sherlock Holmes yang legendaris, menghasilkan dua spin-off berlatar kisah pencarian misterius sang adik, Enola Holmes, yang juga mendapat perhatian para pecinta film. Jika dilihat secara lebih luas, ternyata animo masyarakat terhadap film yang memuat kisah petualangan atau pencarian seperti Holmes bersaudara cukup tinggi. Buktinya, ada banyak film serupa, yang mengajak penonton ikut berpikir keras sambil berharap-harap cemas saat teka-teki dan masalah ditelusuri.
Meski terkesan sedikit berat—karena film jenis ini memerlukan fokus yang tinggi jika tidak ingin kehilangan konteks—keseruan dan ketegangan sepanjang film justru menjadi daya tarik utama, yang rasanya sulit ditemukan pada sub-genre lain. Ya, walaupun kebanyakan kisah detektif ini penuh drama dan rekaan, tetap saja, ada kepuasan tak terungkap saat kebenaran terkuak di penghujung cerita.
Kadang saya curiga, sepertinya alasan nomor satu di balik larisnya film-film detektif adalah kemampuannya menunjang sifat kepo masyarakat yang tak tertahankan. Bagi kami yang gemar mencari tahu fakta-fakta misterius di dalam film detektif, berikut adalah pilihan film-film detektif terbaik, yang pernah ditonton oleh Tim CXO Media!
Aldi, Writer
Catch Me If You Can (Steven Spielberg, 2002)
Kembali ke masa dua dekade silam, ada sebuah film drama-kriminal yang menurut saya sangat menarik perhatian. Dimainkan oleh Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks, Catch Me If You Can sukses menyisakan kesan mendalam, di balik plot penuh twist saat Detektif Carl Hanratty (Tom Hanks) memburu Frank Abagnale Jr. (Leonardo DiCaprio). Secara berangsur-angsur, film yang diangkat dari kejadian nyata ini mengajak penonton menertawakan logika berbelit-belit ala agen detektif Amerika, yang kesulitan mengungkap kasus fraud seorang pemuda. Catch Me If You Can adalah sebuah karya klasik yang melambungkan nama Steven Spielberg ke udara.
Almer, Editor
Decision to Leave (Park Chan-wook, 2022)
On paper, the plot to Decision to Leave seems like a typical hard-boiled detective story; an insomniac detective investigating a man's seemingly accidental death meets the widow of said man. What follows is a masterful, sensual neo-noir thriller. A lot of Park Chan-wook's signature touches are present here—namely his infatuation with sex and violence—although they were rather subdued. Through the investigation, detective Hae-Joon (Park Hae-il) develops a bond with Seo-Rae (Tang Wei), the widow. The flirtations between the two were always restrained with uncertainties-yet the romantic, forbidden chemistry is palpable. What blooms over the relationship would prove to be complicated for everyone entangled within it, involving crisis of moral and separate murder cases. Since the beginning, we somehow knew that the story would end on a tragic note, yet the moments between seem more poignant because of it.
Timotius, Editor
New Police Story (Benny Chan, 2004)
Film Jackie Chan dengan latar belakang cerita detektif dan polisi memang banyak, tapi New Police Story ngasih nilai yang berbeda dengan film-film dia lainnya. Jackie Chan sebagai kepala unit kepolisian harus melawan kelompok kejahatan dengan kemampuan teknologi yang di luar bayangannya selama ini, hingga membuatnya harus melakukan misi penangkapan sekaligus balas dendam. Salah satu part cerita paling menarik terlihat saat dia dan pasukannya menyerbu markas kelompok kejahatan dengan hasil akhir yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Dian, Editor
Enola Holmes (Harry Bradbeer, 2020)
Saya bukan termasuk orang yang menikmati genre kriminal, apalagi detektif. Selain karena tidak menikmati karena terlalu membuat saya memutar otak, adegan-adegan kekerasan pun membuat saya tidak nyaman. Tapi bagi saya, Enola Holmes sukses membuat saya penasaran dan menebak-nebak alur ceritanya. Sebagai adik dari detektif terkenal, Sherlock Holmes, Enola diberkati dengan rasa ingin tahu yang sama seperti kakaknya. Dalam filmnya, Enola dilarang oleh sang kakak untuk menyelidiki kasus besar yang sedang terjadi, tapi sifat keras kepala Enola membuatnya menemui berbagai peristiwa seru. Terlebih lagi, di zaman itu perempuan masih sangat dipandang rendah oleh kaum laki-laki. Tak heran saya begitu semangat menontonnya.
Hani, Writer
Prisoners (Denis Villeneuve, 2013)
Karena kecintaan gue terhadap film misteri, alur cerita ini udah ketebak siapa penjahatnya. Satu sisi lain, ini yang justru buat gue suka film detektif; karena nggak cuma menceritakan lika-liku kejadian, tapi penonton juga diajak untuk sama-sama memecahkan misteri dan dibuat penasaran sampai akhir. Prisoners jadi paket lengkap karena meskipun gue udah expect alur cerita yang demikian, dia masih bisa bikin penontonnya tercengang karena ujung cerita yang nggak terprediksi sama sekali. Ditambah, akting Hugh Jackman dan Jack Gyllenhaal juga bagus banget di sini.
Tasya, Writer
Memories of Murder (Bong Joon-ho, 2003)
Memories of Murder barangkali adalah film pertama yang berhasil melambungkan nama Bong Joon-ho sebagai filmmaker. Memories of Murder adalah film detektif yang berangkat dari kisah nyata mengenai kasus pembunuhan berantai pertama yang terjadi di Korea Selatan. Film ini menceritakan usaha dari Detektif Park (Song Kang-ho) dan Detektif Seo (Kim Sang-kyung) dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai yang memakan korban puluhan perempuan di daerah pedesaan. Kepiawaian Bong Joon-ho dalam bercerita berhasil membuat saya ikut merasakan keputusasaan dan frustasi yang melanda para karakternya. Ending dari filmnya juga haunting banget, bikin saya terngiang-ngiang selama beberapa hari.
Destya, Graphic Designer
Knives Out (Rian Johnson, 2019)
Salah satu film detektif yang dibalut komedi. Buat yang nggak suka film dengan cerita yang serius, menurut saya film ini masih menjadi tontonan yang ringan. Namanya film detektif, pasti di akhir punya plot twist. Dengan cerita yang cukup ringan, tapi sekaligus bisa bikin saya merasakan keseruan detektif untuk mengungkap kasus pembunuhan, film comedy/crime ini wajib kalian tonton bareng teman-teman.