Interest | Art & Culture

Mengenang Kepergian Para Mangaka Jepang

Sabtu, 15 Oct 2022 12:18 WIB
Mengenang Kepergian Para Mangaka Jepang
Foto: Istimewa
Jakarta -

Dunia manga sempat dihebohkan dengan kabar meninggalnya mangaka atau kreator manga Yu-Gi-Oh!, Kazuki Takahashi pada Juli 2022 lalu. Berdasarkan laporan Mainichi Shimbun, penyebab kematian awal Kazuki dikarenakan tenggelam di lepas pantai Kota Nago, Prefektur Okinawa, Jepang.

Tiga bulan setelah kematiannya, surat kabar militer Amerika Serikat Stars and Stripes melaporkan bahwa penyebab kematian mangaka berumur 60 tahun tersebut karena membantu seorang perwira Angkatan Darat AS dalam menyelamatkan 3 orang yang terjebak dalam riptide, yakni area tempat air pasang surut yang saling bertabrakan. Kematiannya pun meninggalkan luka yang mendalam bagi para penggemarnya, tak terkecuali saya.

Sebagai penikmat manga, Yu-Gi-Oh! adalah manga yang pernah mengisi masa sekolah saya. Bahkan saya pun pernah membayangkan seandainya di dunia ini terdapat kompetisi layaknya permainan Yu-Gi-Oh!, pasti akan sangat menyenangkan dan seru. Kehilangan ini pun tidak hanya dirasakan oleh saya, namun juga oleh editor CXO Media lainnya, Timotius yang merasakan hal yang sama. Ditinggal para mangaka terbaik yang pernah ada memang meninggalkan kesan mendalam.

Selain pencipta Yu-Gi-Oh! inilah para mangaka yang kini telah tiada dan meninggalkan karya dengan sejuta kenangan untuk para penggemarnya.

Fujiko F. Fujio (1996)

.Doraemon/ Foto: Pixahive

Fujiko F. Fujio adalah nama pena dari Hiroshi Fujimoto, pencipta manga Doraemon yang sudah mendunia hingga dinikmati oleh berbagai generasi. Ia sukses mengembangkan cerita Doraemon, Nobita, dan teman-temannya yang terus diadaptasi hingga masa modern. Cerita yang relate dengan kehidupan, membuat saya tidak akan pernah melupakan sosoknya sebagai mangaka legendaris.

Yoshito Usui (2009)

.Crayon Shin-chan/ Foto: Wikipedia

Siapa yang lupa dengan sosok tokoh bernama Nohara Shinnosuke atau Shin-chan? Saat pertama kali hadir di Indonesia, sempat muncul kontroversi karena manga ini memang untuk usia dewasa. Padahal, ceritanya sendiri tentang anak TK dengan kelakuannya yang aneh nan menggemaskan. Sayangnya, mangaka Crayon Shin-chan, Yoshito Usui telah meninggal pada tahun 2009. Saat itu, ia dinyatakan hilang oleh keluarganya. Beberapa hari kemudian, ditemukan tubuh dengan baju yang terakhir ia pakai di tengah gunung. Setelah melalui visum, ternyata tubuh tersebut memang sosok Usui. Walaupun karya terbaiknya terkesan untuk dikonsumsi dewasa, tapi perjalanan tumbuh kembang saya bersama Shin-chan menjadi satu memori lucu yang tak bisa dilupakan.

Kaoru Tada (1999)

.Itazura na Kiss/ Foto: Wikipedia

Ingat dengan drama Korea Playful Kiss yang dibintangi Kim Hyun-Joong juga Jung So-Min? Kisah percintaan antara gadis SMA kurang pintar yang naksir berat dengan teman pria satu sekolahnya yang terkenal karena kecerdasannya. Serial yang sempat digandrungi penggemar K-drama ini ternyata diadaptasi dari manga karya Kaoru Tada berjudul Itazura na Kiss. Sayangnya pada tahun 1999, Kaoru Tada telah tiada karena kecelakaan yang tak disengaja yakni terbentur meja marmer dan jatuh koma. Ia meninggal di usia 38 tahun.

Mia Ikumi (2022)

.Tokyo Mew Mew/ Foto: Wikipedia

Salah satu mangaka terkenal yang menciptakan Tokyo Mew Mew, Mia Ikumi tutup usia pada Maret 2022 lalu akibat pendarahan di sekitar otak. Adaptasi anime Tokyo Mew Mew sempat mengisi keseharian saya saat sekolah dulu. Seri ini mengisahkan tentang lima penyihir perempuan yang dimasukkan DNA kucing super di dalamnya. Dengan kekuatan tersebut, mereka membela kebenaran dan menjadi pahlawan.

Kentaro Miura (2021)

.Berserk/ Foto: Wikipedia

Manga Berserk yang sudah mencapai level cult bagi para pecinta manga harus berakhir tragis karena sang mangaka, Kentaro Miura meninggal dunia pada tahun 2021. Pada beberapa tahun terakhir, jadwal penerbitan manga Berserk memang kian tidak menentu, walau sebenarnya Miura menyatakan bahwa ending Berserk sudah ia rencanakan. Walau banyak fans yang menganggap bahwa chapter terakhir Berserk yang dibuat Miura sudah cukup memberi konklusi, seri ini kemudian dilanjutkan oleh sahabat Miura, Kouji Mori beserta tim asistennya. Semoga manga yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun ini bisa ditamatkan dengan sempurna.

Perjalanan tumbuh dewasa kami yang ditemani oleh barisan manga, termasuk yang diciptakan oleh nama-nama di atas, menjadi bukti bahwa cerita yang berkualitas dapat memberikan memori yang mendalam. Rest in peace untuk mereka semua.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS