Sang empunya Slam Dunk, mangaka Takehiko Inoue merilis versi anime Slam Dunk (1993-1996) secara penuh, di kanal YouTube Slam Dunk sebagai rangkaian peluncuran film animasi The First Slam Dunk, yang siap edar 3 Desember 2022 mendatang. Walaupun animenya di YouTube terbatas aturan regional-tidak dapat di akses di Indonesia, kepastian Inoue merilis Slam Dunk usai vakum 26 tahun sudah cukup menggembirakan para penggemar.
"Slam Dunk itu fenomenal. Kalo emang bakal dibuat film, gue pasti seneng banget dan penasaran sama kelanjutan Hanamichi dan Shohoku," kesan Odin, seorang rekan yang mengaku penggemar berat Slam Dunk sejak membaca manganya di awal 2000-an lalu.
Manga Slam Dunk sendiri terbit pertama kali tahun 1990 dan berakhir enam tahun berselang. Sepanjang kiprahnya, Slam Dunk memiliki total 31 volume manga, 110 episode anime, dan 4 film animasi. Seluruhnya menceritakan perjalanan Hanamichi Sakuragi dan kiprah Tim Basket SMA Shohoku, yang digawangi oleh Takenori "Gori" Akagi, Kaede Rukawa, Hisashi Mitsui, Ryota Miyagi, hingga Ayako-chan, selaku manajer setia andalan Shohoku.
Cerita Slam Dunk garapan Inoue memang masih membekas di ingatan para penikmat, karena Hanamichi dan Shohoku belum menemui akhir cerita yang sahih, dan terkesan masih menggantung begitu saja. Malah bisa dibilang, Slam Dunk terputus saat klimaks: di manga volume ke-31 atau episode ke-110 anime, yang mengisahkan kesuksesan Shohoku mengalahkan Sannoh Kogyo, tim paling hebat di level SMA Jepang. Namun setelah menang dari Sannoh, Shohoku justru diceritakan Inoue secara off-screen, dan berakhir pada kekalahan telak mereka kalah atas Aiwa Gakuin karena kelelahan.
Walaupun Shohoku gagal menjuarai Kejurnas Basket SMA se-Jepang, perjalanan Hanamichi yang giat belajar basket sanggup meninggalkan kesan istimewa bagi para penggemar. "Gimana ya, Slam Dunk tuh ngajarin banyak hal. Dia realistis dan humanis banget. Buktinya, Shohoku kalah-kalah juga. Tapi setiap pemainnya tetep aja usaha lagi, dan lagi, dan jangan lupa: kocak!" lanjut Odin.
"Kalo diperhatiin, protagonis Slam Dunk tuh beda jauh sama yang lain. Hanamichi bukan Tsubasa atau EyeShield, yang berbakat dan sakti sejak lahir di bidangnya. Terus, Hanamichi juga ngasih tahu gue yang waktu itu masih kecil, kalo semua itu perlu proses, kesulitan, dan nggak semua hal itu indah."
"Buktinya, si Hanamichi ini kan pemula soal basket. Dia juga baru belajar Basket karena seorang gadis bernama Haruko-chan, teman sekolahnya yang kebetulan suka banget sama basket. Di samping fakta kalo basket itu jadi chick magnet pada masanya, Hanamichi yang beringas tapi ngenes soal perasaan, malah tekun belajar basket dan akhirnya jatuh cinta sama basket," tandas Odin.
Slam Dunk memang menyimpan daya tarik tersendiri pada hampir seluruh elemen dan karakter cerita. Mulai dari sosok Akagi-san selaku kapten yang tangguh, Ryota Miyagi si point guard berandal namun lincah, pemain jenius Kaede Rukawa yang minim empati, hingga geng pimpinan Sakuragi, yang berisi remaja nakal tapi sangat setia kawan.
Seri manga Slam Dunk sendiri, pernah dinobatkan sebagai yang terlaris dalam sejarah penjualan, dengan catatan lebih dari 121 juta eksemplar di daratan Jepang, dan dianggap sebagai salah satu manga/anime olahraga paling populer sepanjang masa. Pengaruh Slam Dunk bahkan sangat terasa di dunia nyata, terbukti dengan adanya Slam Dunk Scholarship untuk remaja Jepang yang berbakat dalam olahraga basket sejak tahun 2006 silam.
Selain itu, atas kecemerlangan Slam Dunk, Takehiko Inoue juga diberikan penghargaan khusus dari Asosisasi Bola Basket Jepang pada tahun 2012 lalu, karena membantu mempopulerkan basket di Negeri Matahari Terbit lewat karyanya. Lebih dari itu, pemain naturalisasi Jepang asal Amerika Serikat, JR Henderson, bahkan mengganti namanya menjadi JR Sakuragi, yang terinspirasi dari Slam Dunk karya Inoue.
Kemudian, ada pula cerita seorang Yuta Watanabe, pemain andalan Timnas Jepang saat ini yang pernah berkarir di NBA. Dalam salah satu interview-nya, Watanabe mengaku sangat menggilai Slam Dunk, bahkan mulai mengawali mimpinya untuk tampil di NBA karena manga yang telah dibacanya sebanyak ratusan kali tersebut.
Film The First Slam Dunk sendiri akan menjadi sulaman Slam Dunk teranyar dari Inoue, yang digarap bersama Toei Animation. Tentunya, kabar ini sangat memuaskan dahaga penggemar Slam Dunk, terutama dengan kekuatan visual dan narasi khas Inoue. "Gue sih, pengen banget lihat Takehiko Inoue nerapin kekuatan visualnya di animasi zaman sekarang. Sama yang pasti, gue nggak sabaran banget ngeliat tingkah Sakuragi yang harusnya udah jauh lebih keren daripada di manga atau anime Slam Dunk sebelumnya," tutup Odin.
(RIA/DIR)