Dunia film Tanah Air kedatangan nomor action-heist terbaru berjudul Mencuri Raden Saleh. Dalang utamanya adalah seorang Angga Dwimas Sasongko, sineas kawakan, yang kali ini menulis dan mengarahkan langsung skema pencurian lukisan legendaris Menangkap Diponegoro milik maestro Raden Saleh, oleh sekomplot remaja berusia 20-an awal.
Dari judulnya saja, kita sudah bisa tahu kalau film ini membawa gagasan lugas soal pencurian. Sebuah tema yang praktis sulit dijumpai di ranah perfilman dalam negeri. Sebelum lebih jauh, tulisan ini bukanlah sebuah ulasan komprehensif, apalagi memuat suatu kritik. Melainkan, sebatas kesan personal kami, yang terkesima sekaligus terhibur dengan alur cerita intens selama kurang lebih dua setengah jam.
Sepintas, skema pencurian pada Mencuri Raden Saleh cukup mengingatkan kami dengan akal bulus pencuri profesional di film-film Hollywood, seperti Italian Job, Ocean Eleven, hingga serial populer Netflix, Money Heist. Akan tetapi, Mencuri Raden Saleh sendiri berhasil mencuatkan kesan yang lebih segar, di mana karakter "nekat" para pencuri muda dalam film ini sukses dieksplorasi secara maksimal.
Mencuri Raden Saleh/ Foto: Detikcom |
"Kacau. Keren. Kacau," kesan Ega, rekan saya seusai menyaksikan Mencuri Raden Saleh. "Siapa yang nyangka coba, kita bisa punya film heist sekeren ini," katanya, sambil menambahkan, "Secara film ini pembabakannya bagus, visual story-nya juga nggak berlebihan, dan yang paling penting, tetep masuk akal."
Tadinya, kami memang cukup pesimis soal tema heist pada film lokal. Sebab bisa dibilang, tema semacam ini belum atau bahkan tidak pernah diproduksi di Indonesia. Terlebih, Angga Sasongko termasuk berani menjadikan lukisan klasik sebagai inti dari ceritanya.
"Awalnya aneh gitu, kan, kenapa harus Raden Saleh? Padahal banyak banget lah seniman lain yang lebih monumental," ungkap Taco, rekan lain yang turut menyaksikan Mencuri Raden Saleh. "Ya tapi, pas ikut ke cerita mah, jadi logis aja. Bikin orang lebih aware sama karya seni juga," susul Taco.
Secara singkat, kami sepakat kalau Mencuri Raden Saleh berhasil merumuskan perpaduan yang pas. Sebab, sebagai film heist yang umumnya beralur rumit, film ini malah sederhana dan tidak berbelit-belit. Belum lagi, perpaduan lukisan klasik dengan karakter plus teknologi dari generasi terkini, menjadi suatu racikan cerdik ala Angga Sasongko, yang turut menguatkan nilai jual Mencuri Raden Saleh.
Mencuri Raden Saleh/ Foto: IMDb |
Destya, rekan lain yang juga ikut menyaksikan film ini bilang, "Kalo lo kira film ini cuma ngejual cast yang mentereng, lo salah besar. Sama kayak gue," sambil terkekeh. Kami semua setuju. Bintang-bintang muda yang terlibat di film ini memang punya penjiwaan yang baik. Sebagai Piko, Iqbaal yang dahulu aktingnya dipandang sebelah mata justru tampil total berikut segala sensitivitas yang melekat pada karakter seniman.
Begitu pula Angga Yunanda, yang memainkan peran Ucup, sahabat Piko. Mereka berdua sukses menyajikan ikatan bromance kental tanpa perasaan jijik atau lebay. Lebih luasnya, Iqbaal dan Angga beserta empat karakter sentral lain dibekali kekuatan masing-masing, yang menurut kami, saling menunjang tanpa kesan dipaksakan. Terutama ketika menjadi sebuah tim pencuri dadakan yang solid.
Dalam memuluskan upaya pencurian, Piko dan Ucup, dibantu oleh Sarah (Aghniny Haque), kekasih Piko yang kuat secara fisik. Ada juga peran Fella (Amanda Aurora), sebagai negosiator handal. Empat karakter barusan, selain mengisi pos penting dalam skema pencurian, juga punya "ikatan" tersendiri yang menjadi bumbu gurih pada Mencuri Raden Saleh. Sisanya, ada duo Tuktuk (Ari Irham) dan Gofar (Umay Shahab), yang turut menyinari alur cerita lewat keahlian, keakraban, dan keabsurdan mereka.
Piko (Iqbaal Ramadhan), salah satu pemain di film Mencuri Raden Saleh/ Foto: IMDb |
Meski tak jarang terdengar kerecehan dalam dialog atau kecerobohan aksi yang tidak perlu, Mencuri Raden Saleh tetap layak diberi tepuk tangan. Paling tidak, sedari awal film, Angga Sasongko sukses menjungkirbalikkan perasaan kami semua. Dari tegang, marah, terkejut, terpingkal, hingga terharu. Semua lengkap tersaji dalam film ini. Sebuah film yang pantas disebut sebagai pembuka keran film-film heist di tanah air.
Saya sendiri, cukup kagum dengan karakter Fella. Si elegan yang pandai, namun membumi. Ega, memberi kredit lebih kepada Ucup. Katanya, karakter Ucup, "matang dan penuh perhitungan." Lain halnya dengan Taco, penggemar meme ini lebih menyoroti tiga side character dalam Mencuri Raden Saleh: Permadi (Tyo Pakusadewo) , sang mantan Presiden yang manipulatif; Rama (Muhammad Khan), anak Permadi yang flamboyan; dan Budiman (Dwi Sasono), ayah Piko yang problematis. Sementara Destya, mengaku sangat terkesan dengan tokoh Gofar, tukang dari segala tukang, yang diperankan Umay.
Film Mencuri Raden Saleh sudah tayang dan bisa disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan per 25 Agustus 2022. Jangan lewatkan juga Blueprint Mencuri Raden Saleh, sebuah dokumenter behind the scene Mencuri Raden Saleh, yang juga disajikan ke publik pada kanal website bioskoponline.com, gratis!
(RIA/DIR)