Apa jadinya kalau seorang Rowan Atkinson alias Mr. Bean yang legendaris menjaga rumah berisi koleksi seni tinggi dan antik di antara gangguan dari seekor lebah yang menyebalkan? Hasilnya, jelas kekacauan luar biasa yang mengundang tawa. Agaknya, pepatah melayu klasik, "marahkan nyamuk, kelambu dibakar" sangat relevan untuk menggambarkan isi miniseri Man vs Bee secara menyeluruh. Sebab, sedari awal, kecerobohan demi kecerobohan tak termaafkan terus diulang Trevor Bingley (Rowan Atkinson) ketika bertempur alot melawan seekor lebah di rumah mewah.
Man vs Bee sendiri adalah miniseri yang sederhana. Terhitung dari premis, latar, hingga konflik yang jauh dari kata rumit, dan hanya dibalut dalam 9 episode, dengan total durasi sekitar 90 menit. Namun demikian, kelakuan ceroboh dari Trevor cukup intens dan acapkali mengajak penonton tertawa, sambil menggaruk-garuk kepala meskipun tidak sepenuhnya gatal.
Sepintas, miniseri bergenre komedi ini memang membuat penonton tidak begitu betah, frustrasi, atau khawatir akibat rentetan ulah Trevor yang bermuara pada kehancuran. Akan tetapi, jika lebih dicermati, sebenarnya aksi ceroboh dalam Man vs Bee tampak menawarkan rumusan komedi yang lebih segar: buah kolaborasi tragedi dengan kecerobohan dan kerusakan fatal.
Nyatanya, kejeniusan berkomedi Rowan Atkinson berperan kuat dalam hal ini. Di mana sosok Trevor amat sulit dipisahkan dari citra Mr. Bean yang lugu dan licik, menjadi pecah saat dihadapkan dengan seekor lebah ngeyel. Dengan kata lain, Man vs Bee sanggup menyulap keadaan yang tidak mengenakan menjadi komedi yang brilian. Dan tentunya, memuaskan kerinduan penonton dunia akan aksi Mr. Bean yang fenomenal pada masanya.
Dalam miniseri Netflix tersebut, dikisahkan serangkai ulah Trevor yang mengacaukan tugasnya sebagai penjaga rumah profesional. Konflik diperparah, ketika barang-barang berharga di rumah tersebut hancur satu per satu oleh Trevor dalam upaya pengusiran lebah jantan yang terasing dari koloninya termasuk si anjing mungil 'Cupcake' yang tertimpa nasib sial akibat keteledoran Trevor.
Man vs Bee Mini Series/ Foto: Netflix |
Uniknya, Man vs Bee malah berhasil mengajak penonton menertawakan kecerobohan tanpa harus dipikirkan lebih jauh-sebab rangkaian ulah Trevor memang sulit dicerna akal. Lagipula, meskipun pahit dan menggelisahkan, kisah Trevor sendiri tetap berujung manis. Ya, walaupun hampir seluruh keteledoran Trevor sulit dimaafkan, setidaknya ada sepetik pelajaran yang bisa kita cerna dari Man vs Bee.
Yakni, sekalipun ceroboh, hikmah tidak pernah ingkar dari orang tulus bermaksud baik-meskipun sialnya, perlu lebih dulu melewati fase yang kelam. Oh ya, satu lagi, akal bulus super cerdik dan penuh ketenangan ala Mr. Bean, juga bisa dinikmati dalam Man vs Bee; di mana Trevor terus move on dari setiap masalah, usai mengakalinya secara santai walaupun ulah tersebut justru dilakukan secara berulang-ulang dan terus meresahkan.
(RIA/HAL)