Kalau kamu pernah mendengar atau membaca kisah penuh intrik dalam sejarah perkembangan industri kretek Indonesia, dalam novel karya Ratih Kumala, maka siap-siap untuk menikmatinya di serial orisinal terbaru Netflix berjudul serupa, Gadis Kretek, pada 2023 mendatang. Kabar alihwahana novel setebal 248 halaman itu menjadi series Indonesia pertama di Netflix diumumkan langsung oleh para sineas dan seniman terlibat, pada Kamis (14/7) di Instagram. Pada rencana penggarapannya, duet sutradara kondang Tanah Air, Kamila Andini dan Ifa Isfansyah akan mengalurkan cerita Gadis Kretek versi audio visual.
"Sungguh tidak sabar untuk kembali menghadirkan cerita Indonesia untuk kalian semua. Kali ini saya dan @ifa_isfansyah bekerja sama dengan Netflix untuk mewujudkan serial Gadis Kretek yang diangkat dari novel karya Ratih Kumala @gadiskretek." tulis sutradara Kamila Andini di Instagram.
Sementara Ratih Kumala sendiri mengungkap, "Yang bikin deg-degan selama berbulan-bulan, dan akhirnya sekarang bisa reveal ke teman-teman. Bukan perjalanan instan apalagi mudah. Produksi ini didukung oleh orang-orang hebat dan serius di bidangnya yang sungguh membuat saya lega," melalui Instagramnya @gadiskretek. Ratih juga menambahkan, "Selekasnja...hanja di Netflix," pada unggahan berikutnya.
Merujuk pada poster pengumuman dimulainya penggarapan 'Gadis Kretek', serial yang menjadi duet pertama Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini juga telah menyebutkan sederet Aktris dan Aktor kenamaan Tanah Air yang ambil bagian dalam Gadis Kretek. Mulai dari Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Arya Saloka, Putri Marino dan masih banyak lainnya, akan membintangi serial berlatar tempo dulu tersebut.
Serial yang diproduksi oleh Base Entertainment ini, kurang lebih menceritakan kisah yang tidak berbeda dengan novel laris milik Ratih Kumala. Yakni tentang perjalanan pemuda, yang mencari seorang perempuan dari masa lalu bapaknya yang saat itu sedang sekarat. Dalam pencarian tersebut, intrik yang kelam terkuak dan tercipta kembali di balik persaingan para pengusaha rokok klobot.
Tentang Gadis Kretek
Novel ini diproduksi sastrawan Ratih Kumala pada tahun 2012 lalu. Menariknya, Gadis Kretek menjadi salah satu karya Ratih yang masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Sedikit berbeda dengan karakteristik cerita novel umumnya, Gadis Kretek lebih banyak mengandalkan narasi-narasi yang krusial ketimbang dialog. Lebih dari itu, premis pada novel ini juga bisa disebut kental dengan tradisi lokal, karena berfokus pada latar budaya Jawa, khususnya soal pergerakan pabrik kretek di awal-awal berdirinya Indonesia.
Sebagai novel yang mencantumkan cerita-cerita sejarah, Gadis Kretek juga memaparkan bagaimana rokok kretek ternyata hadir sebagai ramuan obat. Yakni melalui potongan kisah Djamari, yang meracik tembakau dengan cengkeh sebagai obat masalah pernafasan. Di sisi lain, sosok "Jeng Yah" yang dicari-cari anak-anak Suraja, merupakan karakter sentral yang mengalurkan persaingan kualitas industri tembakau antara dua mantan konco kentel yang sama-sama menciptakan dagangan rokok masing-masing.
Tak luput, dramatisnya kisah asmara para tokoh dalam Gadis Kretek, membuat novel satu ini mendapat rating bagus di tiap laman review novel terkemuka. Bahkan pada testimoninya, seniman Djenar Mahesa Ayu menyebut, "Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala menunjukkan kekuatan perempuan atas dunia yang dipikir hanya dikuasai oleh laki-laki; dalam hal ini dunia bisnis dan kretek itu sendiri."
Gadis Kretek sendiri adalah karya kelima dari Ratih Kumala. Sepanjang jalan, Gadis Kretek pernah masuk Top 5 kategori prosa Khatulistiwa Literary Award 2012, dan telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris-Cigarette Girl (2015), bahasa Jerman Das Zigarettenmadchen (2015), dan tengah diterjemahkan ke Bahasa Arab untuk diterbitkan di Mesir.
(RIA/DIR)