Setelah vakum 2 tahun lamanya, pertunjukan 'air mancur menari' di Taman Lapangan Banteng kembali beroperasi. Terhitung sejak Sabtu, 18 Juni lalu, jogetan ria air mancur warna-warni tersebut mulai menghibur warga Jakarta di setiap penghujung pekan atau tepatnya pada hari Sabtu dan Minggu.
Hiburan murah-meriah satu ini memang digandrungi berbagai kalangan masyarakat. Tidak heran, pengelola Taman Lapangan Banteng membagi jadwal 'air mancur menari' menjadi tiga sesi. Sesi pertama dimulai pada jam 18.30, sesi kedua menyusul pada pukul 19.30, dan ditutup oleh sesi terakhir yang tampil jam 20.15 hingga selesai.
Untuk bisa mengunjungi 'air mancur menari' di Taman Lapangan Banteng, masyarakat diharuskan telah melakukan vaksin lengkap (dua dosis), dan mengakses PeduliLindungi sebelum memasuki area Lapangan Banteng. Di samping itu, pertunjukan gemerlap air mancur yang lincah ini dapat dinikmati masyarakat secara gratis atau tanpa dikenakan biaya.
Jogetan Ria Sejak Dulu Kala
Warga Ibukota memang akrab dengan pertunjukan 'air mancur menari' semacam ini sejak beberapa waktu ke belakang. Sebab setelah ditelusuri, ternyata pertunjukan air mancur juga pernah digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas).
Sejak awal menghibur warga metropolitan, gemerlap air yang bergerak lentik ini memang telah mendapat tempat di hati masyarakat. Karena, selain menghibur mata, pertunjukan 'air mancur joget' juga dibarengi lantunan lagu nasional atau tradisional Indonesia, yang penting diketahui generasi masa depan.
Oleh karena itu, hiburan ini juga tepat dikunjungi bersama keluarga, teman-teman, hingga pasangan, karena menyajikan atraksi berbeda, di antara gemerlapnya hiburan khas perkotaan. Sementara itu, show 'air mancur menari' yang berlangsung di Taman Lapangan Banteng juga menarik perhatian masyarakat sejak pertama kali digelar pada tahun 2019 lalu, tepatnya setelah pemugaran besar-besaran yang dilakukan di Lapangan Banteng satu tahun sebelumnya.
Air Mancur Taman Lapangan Banteng/ Foto: Jktinfo, Pakindro/Instagram |
Pesona Lapangan Banteng dari Waktu ke Waktu
Taman Lapangan Banteng berlokasi di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kawasan seluas 5,2 hektare ini terbilang cukup strategis karena berdekatan dengan objek-objek penting lainnya, seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, tidak jauh dari kawasan Monumen Nasional, serta mudah diakses oleh kendaraan.
Sebelum lebih dikenal dengan nama Taman Lapangan Banteng, kawasan terbuka ini pernah dinamakan dengan Bahasa Belanda, Waterlooplein pada masa kolonial, yang berarti Lapangan Singa. Nama tersebut digunakan karena dahulu, terdapat sebuah patung singa buatan Belanda, yang dibuat untuk memperingati kemenangan perang di Waterloo. Sementara Taman Lapangan Banteng mulai digunakan setelah Indonesia merdeka, dan diambil dari kebiasaan banteng-banteng liar yang berkubang pada kawasan tersebut.
Dari waktu ke waktu, kawasan Lapangan Banteng sendiri konsisten dimanfaatkan warga kota sebagai tempat berkumpul, berwisata, berkesenian, hingga berolahraga. Selain mencuri perhatian lewat pertunjukan 'air mancur menari', Taman Lapangan Banteng juga kerap dijadikan lokasi festival atau pagelaran budaya di Jakarta, seperti 'Pameran Flora dan Fauna Indonesia', 'Festival Lampion', 'Hajat Lebaran Betawi', hingga 'Pertunjukan Budaya Indonesia'.
Kemudian, Taman Lapangan Banteng juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari sebuah monumen beserta patung pembebasan Irian Barat yang berdiri menjulang di bagian tengah taman. Objek sejarah itu sendiri, dibangun atas perintah Presiden Soekarno pada tahun 1962 lalu, demi mengenang peristiwa pembebasan Irian Barat dari ancaman Belanda. Monumen ini dirancang oleh Frederich Silaban, dan menampilkan sebuah patung karya Edhi Sunarso.
Taman Hutan DKI Jakarta/ Foto: Tamanhutandki/Instagram |
Pada masa ini, Taman Lapangan Banteng dikenal sebagai ruang terbuka hijau yang ramah bagi masyarakat dan dikelola langsung oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta. Selain memiliki monumen bersejarah, dan amphitheater yang unik, Taman Lapangan Banteng juga memiliki beberapa daya tarik lain, seperti jogging track di sekeliling taman yang asri, sebuah lapangan sepak bola berstandar internasional, dua lapangan sepak bola amatir, dua buah lapangan basket, dan taman bermain untuk anak-anak.