Dari semua boyband yang telah mendunia, tak ada yang bisa menggantikan F4 di hati saya. F4 yang saya bicarakan adalah F4 formasi awal yang terdiri dari Jerry Yan, Vic Chou, Vanness Wu, dan Ken Chu. Kecintaan saya terhadap F4 tumbuh ketika menonton drama Taiwan, Meteor Garden (2001). Meteor Garden sendiri merupakan sebuah drama yang diadaptasi dari manga Jepang berjudul Boys Over Flowers (Hana Yori Dango) yang ditulis oleh Yoko Kamio.
Drama ini mengisahkan hubungan romansa antara seorang anak dari keluarga kelas menengah bernama San Chai dengan seorang anak orang kaya bernama Dao Ming Si. Dao Ming Si merupakan ketua dari F4, geng yang terdiri dari 4 pria tampan nan kaya raya. Awalnya San Chai membenci Dao Ming Si karena ia dan teman-temannya suka menindas murid-murid yang lain dan kerap menggunakan kekerasan untuk meneror orang lain. Tapi, ketika San Chai berani menentang kelakuan F4, Dao Ming Si jatuh hati padanya. Formula kisah cinta antara si kaya dan si miskin ditambah dengan konflik cinta segitiga membuat drama ini menjadi drama terlaris di tahun 2000an.
F4 (Meteor Garden)/ Foto: Instagram |
Kesuksesan Meteor Garden mendorong negara-negara lain untuk mengadaptasi manga ini ke dalam serial televisi serupa. Termasuk Jepang, Korea Selatan, dan juga Indonesia. Kebetulan, saya menonton semua versinya. Di Indonesia, drama ini diadaptasi dengan judul Siapa Takut Jatuh Cinta yang tayang tahun 2002 dan kemudian di-remake tahun 2017. Sementara itu, adaptasi versi Korea Selatan yang berjudul Boys Over Flowers (2009) berhasil mendapatkan peminat yang tinggi di Indonesia. Apabila di Meteor Garden ada Dao Ming Si dan San Chai, di Boys Over Flowers ada Goo Jun Pyo dan Geum Jan Di. Saking populernya serial ini, kedua karakter ini ramai menghiasi tabloid remaja pada masa itu.
17 tahun setelah Meteor Garden dirilis, drama ini kembali diadaptasi di Taiwan. Remake ini menandakan bahwa F4 kembali hadir dengan tampilan yang lebih modern dan kali ini juga bisa dinikmati oleh audiens dari Generasi Z. Teranyar, Thailand juga memutuskan untuk mengadaptasinya di tahun 2021 dengan judul F4 Thailand: Boys Over Flowers. Meski masih mengambil formula yang sama, ada beberapa aspek yang membuat adaptasi ini terasa lebih menyegarkan. Di adaptasi-adaptasi sebelumnya, karakter Dao Ming Si atau Gu Jun Pyo terasa problematik karena mewajarkan kekerasan. Namun dalam versi Thailand ini, karakter utamanya yaitu Thyme mengalami perkembangan karakter yang signifikan.
Dalam versi Thailand, karakter Thyme jatuh hati kepada karakter protagonis perempuan yaitu Gorya. Sama seperti versi adaptasi lainnya, Thyme perlahan menunjukkan perubahan pada perilakunya setelah ia mengenal Gorya lebih jauh. Gorya seperti San Chai dan juga Geum Jan Di membenci bullying dan sikap arogan F4. Tapi, yang tidak ada dalam versi lainnya ialah bagaimana di sini Thyme mengakui kesalahannya selama ini dan meminta maaf kepada orang-orang yang pernah menjadi korbannya. Permintaan maaf ini ia lakukan secara tulus, bukan hanya untuk menyenangkan hati Gorya, tapi karena ia betul-betul menyesali perbuatannya. Thyme memiliki kesadaran akan konsekuensi perbuatannya dan bagaimana aksinya telah melukai banyak orang.
F4 Thailand: Boys Over Flowers/ Foto: GMMTV |
Selain itu, hubungan antara Thyme dan Gorya juga terasa lebih realistis. Memang, sulit untuk merasa relatable dengan kisah cinta di mana karakternya datang dari dua dunia yang berbeda. Tapi, dinamika antara Gorya dan Thyme terasa seperti pasangan pada umumnya. Dalam formula kisah cinta F4, terkadang yang lebih banyak ditemui adalah perasaan angst dan adegan pertengkaran antara San Chai dengan Dao Ming Si atau Geum jan Di dengan Gu Jun Pyo. Namun di sini, Gorya tidak sungkan untuk menunjukkan perasaannya dan bersikap lembut kepada Thyme. Melihat Thyme dan Gorya menunjukkan afeksi terhadap satu sama lain membuat serial ini terasa seperti komedi romantis pada umumnya.
Aspek-aspek seperti perkembangan karakter, penggambaran hubungan yang realistis, dan pesan anti-kekerasan membuat saya jatuh hati kepada adaptasi versi Thailand ini. Meski masih menggunakan formula yang sama, tapi serial ini berhasil disesuaikan dengan kondisi zaman yang telah berubah dan tentunya bisa dinikmati oleh generasi yang lebih muda.
(ANL/DIR)