Perayaan Chinese New Year 2537 atau Imlek, akan dirayakan masyarakat dunia pada tanggal 1 Februari 2022 mendatang. Tahun baru menurut kalender lunar Tionghoa tersebut, saat ini dirayakan masyarakat Indonesia hampir secara menyeluruh, meskipun tidak selalu bermakna ritual.
Menjelang perayaannya, euforia atau animo masyarakat terhadap Imlek mulai banyak ditemui. Terlihat dari ornamen-ornamen khas Imlek seperti lampion di ruang publik, pertunjukan barongsai, maraknya penjual angpao, hingga ragam jenis makanan yang dijual secara musiman.
Selain dirayakan secara tradisi, Imlek juga memiliki makna sebagai ritual yang diselingi harapan dan doa-doa, yang biasanya terwakili pada beberapa jenis hidangan. Berikut, adalah beberapa hidangan atau makanan, yang sering dikonsumsi masyarakat saat perayaan Imlek dan memiliki makna di belakangnya.
1. Mi Goreng atau Changshou Mian
Jenis makanan pokok satu ini memang lekat kaitannya dengan masyarakat etnis Tionghoa. Menurut tradisi saat Imlek, Changshou Mian atau mi panjang umur-sebagaimana namanya-disantap sebagai simbol harapan panjang umur para penyantapnya. Oleh karena itu, biasanya mi disajikan dengan cara utuh atau tanpa terpotong-potong.
2. Yusheng atau Yee Sang
Selain hidangan yang bermuatan karbohidrat seperti mi dan mengandung protein seperti halnya daging ikan dan/atau daging bebek, hidangan khas Imlek satu ini justru didominasi oleh beberapa sayuran dan buah.
Menurut budaya Tionghoa, yu sheng atau yee sang melambangkan suatu kemakmuran. Oleh sebab itu, setiap jenis bahan di dalamnya mengandung makna dan doa. Misalnya lobak putih dan hijau, yang merepresentasikan kemajuan dan kemudaan; irisan jeruk yang melambangkan keberuntungan berlipat, hingga keripik yang menyimbolkan batangan emas. Sementara itu, minyak wijen sebagai penyedap mewakili harapan kekayaan berlimpah dan rezeki yang terus mengalir.
Meski tidak memiliki ketentuan bahan apa saja yang patut ada di dalamnya, kurang lebih makanan ini mewakili pengharapan mengenai hoki yang bisa didapat pada waktu yang akan datang.
3. Telur coklat
Jamuan saat Imlek memang cukup berwarna. Salah satunya terlihat pada sajian telur yang direbus dengan teh dan bumbu kecap asin sehingga menguatkan warna coklat pada bagian kulit telur. Selain rasanya yang gurih dan menggoda, makanan satu ini juga sarat akan makna, yaitu melambangkan harapan kesuburan di masa yang akan datang.
4. Ikan
Meskipun masyarakat pada umumnya sering mengkonsumsi ikan pada kehidupan sehari-hari, pada perayaan Imlek ikan adalah salah satu hidangan wajib. Ikan yang digunakan sebetulnya tidak terlalu spesifik, namun ikan bandeng sejauh ini cukup umum dipilih masyarakat yang merayakan dan didahulukan dengan memakan bagian kepala terlebih dahulu serta tidak membalik badan ikan saat menyantapnya.
Hidangan satu ini melambangkan keseimbangan dan keberuntungan, oleh karena itu, orang yang duduk di sisi kepala dan buntut ikan harus minum bersama-sama pada saat sebelum atau sesudah makan. Selain itu, cara menyantapnya juga terbilang unik, di mana kepala ikan harus diarahkan ke sosok yang dituakan, dan menjadi orang pertama yang menyantap sebelum orang lain-di satu meja yang sama-mulai makan.
5. Bebek atau ayam
Seekor bebek atau ayam disajikan secara utuh pada momen perayaan Imlek bersama keluarga. Jenis hidangan ini mengartikan harapan bagi keutuhan suatu keluarga dan kebahagiaan di dalamnya. Selain itu sajian bebek atau ayam utuh ini juga kerap dikaitkan dengan simbol udara, yang mana mengartikan kesetiaan dan ketaatan.
6. Kue Keranjang
Nian gao adalah nama lain kue keranjang yang dalam Bahasa Indonesia, berarti kue tahunan. Sementara nama kue keranjang, merujuk pada pembuatannya yang berasal dari cetakan keranjang. Secara filosofis, kue keranjang mewakili nilai keeratan pada unit keluarga, tercermin pada strukturnya yang lengket karena berbahan dasar gula merah. Selain itu, kue ini juga disusun secara bertingkat, dengan tujuan meningkatkan rezeki dan pencapaian para penyantap sekaligus penyajinya.
7. Jeruk
Jeruk santang atau jeruk mandarin, adalah salah satu buah yang ikonik dalam menyambut perayaan Imlek. Penyajiannya-yang dilengkapi bersama tangkai daun-melambangkan kemakmuran yang selalu tumbuh secara terus menerus. Selain jeruk, pisang emas atau raja juga biasanya disajikan. Kaitan utamanya ialah warna emas, yang mana emas bisa menyimbolkan kemakmuran yang besar.
8. Jiaozi
Makanan tradisional satu ini merupakan salah satu jenis dimsum. Terbuat dari pangsit yang berisi daging, udang cincang, dan beberapa sayuran, makanan ini berbentuk menyerupai uang kuno China. Selain lezat, kudapan ini juga mewakili harapan rezeki yang berlimpah bagi penyantapnya.
9. Kue lapis legit
Selain kue keranjang, kudapan lainnya yang juga sering disajikan saat Imlek adalah kue lapis legit. Lapisan pada kue ini dianggap dapat melambangkan kemajuan hidup yang bertingkat-tingkat. Menyajikan atau menyantap kue lapis pada momen Imlek seringkali diartikan sebagai doa keberuntungan sepanjang tahun.
Imlek merupakan rangkaian perayaan pergantian tahun kalender lunar masyarakat Tionghoa. Rangkaian ini mulai diperingati selama 15 hari, terhitung dari hari pertama tahun kalender lunar dan ditutup pada perayaan Cap Go Meh. Momen tersebut merupakan momen berkumpulnya masyarakat etnis Tionghoa bersama keluarga, oleh karena itu beberapa santapan menjadi salah satu penghangat momen kebersamaan selain mewakili doa-doa dan harapan.
Terlepas dari ragam makanan yang disajikan saat perayaan Imlek, berkumpul bersama keluarga dan kerabat terdekat sebenarnya adalah esensi utama Imlek itu sendiri. Selain itu, momen Imlek juga dijalankan dengan hikmat melalui ritual-ritual yang memuliakan para leluhur.
Dari beragam makanan khas Imlek di atas, kira-kira, hidangan mana yang paling kamu suka? Oh ya, jangan lupa berdoa sebelum makan, ya! Semoga makanan yang kita santap nanti, dapat membawa kebaikan kepada kita di tahun mendatang. Happy Chinese New Year!
(RIA/DIR)