Dari banyaknya cara berkomunikasi, menceritakan kenangan atau harapan melalui sebuah musik adalah salah satu yang terbaik. Para pelaku musik atau musisi, biasanya mempunyai kemampuan dalam merangkai nada dengan mengaitkan berbagai unsur rasa.
Musik sendiri diartikan sebagai sebuah cabang seni yang memuat berbagai suara ke dalam pola-pola tertentu sehingga dapat dimengerti dan dipahami. Melalui sebuah lagu, alunan-alunan merdu yang tersajikan seakan-akan mampu memuat suatu kejadian dan/atau memberi ingatan terhadap suatu tempat.
Sebagai manusia, kita-dan tentunya para musisi-pasti memiliki tempat-tempat favorit. Oleh karena itu, kita dapat menemui banyak lagu yang memuat kisah indah suatu tempat. Di Indonesia, banyak sekali tempat-tempat menarik yang dimuat ke dalam musik oleh para musisi.
Kesan dan keterkaitan para musisi dengan suatu tempat mungkin menjadi alasan mengapa sebuah tempat akhirnya dapat dinikmati lewat sebuah lagu. Sementara di sisi yang lain, berkat sebuah lagu yang mengisahkan suatu tempat tersebut, para pendengar pun turut dapat merasakan sensasi serta pengalaman berada di sebuah tempat melalui alunan-alunan yang indah.
Pernahkah kamu merasakan apa sensasi sebuah tempat melalui sebuah lagu? Jika belum, maka beberapa lagu di bawah ini rasanya dapat membawamu berkelana lebih jauh dan menikmati esensi suatu tempat dengan cara yang indah.
Ngayogyakarta (Tony Q)
Jogjakarta dan nuansanya, hadir secara lengkap lewat lirik-lirik sang maestro reggae Indonesia satu ini. Tony Q dengan menggunakan bahasa Jawa,menghadirkan Jogjakarta dengan bersahabat dan hangat. Ia menyebut bahwa Jogja--sebagai kota pelajar, dapat memberi suatu kenangan manis. Berikut cuplikan lirik lagu Ngayogyakarta:
Yen di eling-eling
Yen di eling-eling
Manise ora iso ilang
Mlaku-mlaku neng Ngayogjokarto
Lali omah lali wektu mrono konco mrene konco
Rame-rame mampir ngombe umbar ngguyu
Crito ngalor ngidul weteng luweh ora usah bingung
Sego kucing ora popo rego miring monggo kerso
Ngayogyakarto... Ngayogyakarto...
Gili Trawangan (Richard D'Gilis)
Richard D'Gillis atau Richard Tobing, bersama musiknya yang membuat kita bergoyang mencoba menceritakan pulau kecil kesayangannya itu. Lewat tembang ini, Gili Trawangan terlantunkan indah dan damai, bersama riuh-rendah kehidupan pantai dan malam-malam menyenangkan di pantai gili trawangan.
"Pulau yang indah
Bersih pantainya
Gak ada polusi
Dan polisi
Karena gak ada kejahatan
Dan macetnya lalu lintas
Yang ada hanya andong
Alat transportasi di pulau ku
Turis-turis asing
Pada berdatangan
Tuk dapat menikmati
Surga di dunia"
Jakarta Motor City (Sir Dandy)
"Ber-ber-ber-ber-bergentayangan sejak dini hari
Dari semua sudut kota ini
Menghindari panas matahari
Dalam lomba berburu rejeki
Tak ada lagi yang berjalan kaki
Naik bajaj atau metromini
Semua orang punya motor satu
Dari majikan sampai pembantu
Woi
Jakarta motor city
Semua ngebut tak terkendali
Skot mobil disikat, trotoar dikangkangin
Tak takut mati apalagi takut polisi"
Berbeda dengan dua lagu sebelumnya, Sir Dandy, sukses mengukir sisi lain Jakarta. Ibu Kota yang seakan mewah dengan gedungnya yang menjulang, nyatanya memiliki sisi lain. Keriwehan jalanan Jakarta dengan lengkap dilantunkan Sir Dandy dengan gelitik nada dan kata-kata yang jenaka.
Sang Pelanggan (Silampukau)
"dolly, yang menyala~nyala di puncak kota
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria surabaya
dulu, di temaram jambon gang sempit itu
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki
di dasar kerat~kerat bir
yang kutenggak dalam kafir
di ujung ceracau malam yang lingsir
di dengung hambar aspal yang terus bergulir
di lubang~lubang nyinyir ranjang matrimoni
kupertanyakan nasibmu dolly, oh dolly
dolly, suaka bagi hati yang terluka
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka
dolly, tempat mentari sengaja ditunda
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.
Puitis dan menghanyutkan. Begitulah cara duo gitaris asal Jawa Timur ini menceritakan kehidupan pada sebuah lokalisasi yang melegenda di Surabaya. Gang Dolly, dengan indahnya diperkenalkan bersama segala problemanya.